Sudah tidak asing lagi bahwa Tiongkok adalah salah satu penguasa pasar internasional saat ini. berbagai produk dibuat mereka untuk meningkatkan kualitas ekonomi mereka ke berbagai negara di dunia bahkan di Asean . Di Asean, Tiongkok mungkin masih merasa "berkuasa" saat ini dalam hal penjualan produk impor nya . itu disebabkan adanya perjanjian ACFTA (Asean-China Free Trade Area) yang membuat mudahnya ekspor-impor kepada sesama antar negara asean dan china.
Apa kalian tau mengapa china bisa mendominasi di pasar internasional ? jawabnya ialah karena mereka memakai kebijakan Dumping. Dumping adalah kebijakan memudahkan proses ekspor barang dengan membuat barang nya lebih murah dari harga normal, sedangkan saat di jual pasar lokal malah lebih mahal.
Perjanjian itu justru membuat sedikit dampak pada perekonomian lokal di china, yang mana membuat industri penjualan di pasar lokal menjadi menurun akibat masyarakat yang lebih memilih produk luar yang lebih berkualitas walau harganya mahal.
maka dari itu , Pemerintah Cina belum lama ini menerapkan kebijakan ekonomi yang
mewajibkan setiap proyek stimulus menggunakan produk lokal. Kecuali,
jika produk atau jasa tersebut tidak bisa didapat secara ekonomis dari
dalam negeri. Bila produk impor diperlukan, maka harus mendapatkan izin
impor terlebih dulu.
Karena kebijakan ini, beberapa kelompok bisnis mulai khawatir perusahaan
asing akan dikeluarkan dari proyek-proyek yang didanai pemerintah.
Terbukti, sebuah perusahaan asing pembuat turbin mengajukan protes
karena dikeluarkan dari tender proyek yang didanai negara.
Tidak hanya mendapat kritik dari dalam negeri, Amerika Serikat dan Uni
Eropa turut mengkritik kebijakan Cina tersebut. Keduanya menyerukan agar
Beijing menghindari proteksionisme. "Cina, perusahaan Amerika Serikat
dan para pekerja harus bisa mengambil keuntungan, tapi harus menghindari
proteksionisme," ujar pihak Kamar Dagang Amerika di Cina dalam sebuah
pernyataan.(ANS/Associated Press).
nahasnya, kebijakan tersebut tidak hanya dalam barang dan jasa, namun juga bagian elektronik dan telekomunikasi. sebut saja seperti perangkat keras(handphone, TV, laptop) dan perangkat lunak (aplikasi, web , dll). mereka akan memerintahkan para pengembang untuk membuat "saingan" barang tersebut sebelum barang impor masuk ke wilayahnya. contohnya saat sebelum youtube, whatsapp, google akan mengudara di wilayah tiongkok, maka mereka akan menciptkan hal yang yang menyerupai barang tersebut seperti wechat, xiaomi ,dll.
Keuntungan dari kebijakan ini adalah bahwa hal ini akan meningkatkan keuntungan produksi pada industri lokal dan mendominasi pada pasar lokal. selain itu, mengurangi intervensi dari pihak negara luar terhadap negara dalam bidang ekonomi.
sedangkan, kelemahannya adalah pada pendapatan dari bea cukai dan berkurangnya kepercaya cukan kerjasama antar negara . dari segi pendapatan bea cukai impor akan berkurang dan bahkan bisa saja berkurang drastis. dan yang paling fatal adalah kerjasama antara negara luar akan luntur akibat kekecewaan negara pengimpor akan sulitnya memasuki barangnya ke negara tersebut sehingga akan terdapat masalah yg cukup berat yang mengaitkan antara ekonomi dan politik negara tersebut.
jadi , menurut saya kebijakan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan tepat jika pemerintah mampu
mengatur kebijakan tersebut dengan secara hati -hati dan tidak egois dalam mengeluarkan keputusan agar membuat negara tersebut lebih makmur dan sejahtera.
Sekian...
referensi:
http://m.liputan6.com/news/read/233909/pemerintah-beijing-galakkan-penggunaan-produk-lokal
http://sukmikamardalenachaniago.blogspot.com/2012/08/dominasi-produk-cina-di-indonesia.html
http://www.academia.edu/8838402/Pro-kontra_politik_dumping_yang_dilakukan_oleh_Cina_dan_Indonesia
SlideShow
Ali Nurdin Imam was here
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar